Selasa, 30 Maret 2010

Wait , See and Action SMA

Pentas akbar Ujian Nasioanl (UN) SMA telah selesai diselenggarakan. Ujian tersebut merupakan puncak sekaligus klimaks dari ujian negara bagi siswa SMA, betapa tidak setelah ujian kali ini mereka tidak lagi disibukkan dengan ujian negara lainnya, yang membutuhkan energi yang luar biasa. Tidak lain juga bagi para guru SMA, mereka juga bisa mengambil nafas lega terkait berakhirnya ujian siswa-siswi meraka.

Kini, para siswa sedang menunggu hasil dari jerih payah duka cita mereka yang akan terobati dengan adanya pengumuman kelulusan. Entah lulus atau tidak, yang jelas momentum kali ini merupakan proses menunggu dari para siswa. Menunggu bagaimana hasil sekaligus planning yang akan mereka kerjakan manakala hasil sudah keluar.
Disamping itu, banyak para siswa yang telah 'melirik' kesana-kesini guna menentukan, melihat dan menelaah kemanakah mereka akan singgah setelah lulus dari SMA. Hal ini mereka siapkan mengingat, jarak atau space antara pengumuman kelulusan terutama ijazah sangatlah dekat dengan jadwal dan alur masuk perguruan tinggi. untuk itu mereka harus jeli dalam melihat peluang dan kesempatan serta kemampuan yang ada.

Juga, tidak salah bagi para siswa yang mulai sekarang telah mendaftar kemana-mana termasuk perguruan tinggi. Pasalnya, beberapa program 'seperti beasiswa bidik' dan lain sebagainya, telah membuka kesempatan bagi para calon anak bangsa dari SMA untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi melalui program beasiswa.
'Kesempatan merupakan kejelian dan ketekunan seseorang manakala melihat dan mempelajari kemungkinan-kemungkinan yang ada' (wahyono, 2010).

Senin, 29 Maret 2010

Ujian SMP Sukoharjo "bersih"

Hari kedua UN SMP yang digelar di Sukoharjo berjalan denga lancar. Hal itu seperti diungkapkan oleh panitia UN SMP AL Firdaus, Jl. Mendungan Pabelan Kartasura Bpk. Supardi, S.Pd., M.Pd. "Ujian yang serempak dilaksanakan mulai senin itu berlangsung aman, tertib, dan terkedali". Bahkan, menurut Ketua paitia ujian kali ini SMP al Firdaus berjalan seperti yang dulu, dimana kecurangan dan kebocoran soal tidak terjadi.

Hal ini menggembrakan bagi para guru mengingat ini mengidentifikasikan kemantapan bagi siswa-siswi dalam menghadapi ujian nasioanal. Yang memang sebelumya para siswa sudah dibekali dengan kegiata AMT, drilling dan berbagai tryout serta pengayaan..

Selamat bagi sukoharjo - paling tidak untuk dua (3) hari ini -

Minggu, 28 Maret 2010

Ujian Nasional SMP-SMA

Ujian SMA di negara ini telah selesai dilaksanakan, perhelatan terbesar bagi siswa-siswi ini merupakan puncak dari segala bentul aktivitas mereka di dunia pendidikan pra_perguruan tinggi. Terlepas dari kontroversi antara pro dan kontra UN, Ujian yang telah selesai dilaksanakan (bagi SMA) tinggal menunggu hasilnya, berbagai konvoi juga telah dilakukan oleh beberapa siswa setelah selesai mengerjakan UN. Hal ini wajar mengingat masa studi selama 3 tahun di SMA, ditentukan dengan 3 hari saja. Namun, syukurlah ujian bagi SMA telah selesai dilaksanakan dengan 'lancar'-paling tidak untuk beberapa daerah tertentu-..

Kini Siswa-siswi SMP yang mulai hari ini menghadapi ujian nasional, suasana sekolah yang biasanya rame ketika pagi hari mendadak sepi, banyaknya aktivitas yang digunakan siswa untuk belajar membuat keadaan sekolah menjadi lengang....

Jumat, 26 Maret 2010

Sekilas Inovasi Pendidikan

Ruang-ruang Inovasi Pendidikan di Indonesia.

Visi Pendidikan Nasional adalah : Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Sejalan dengan Visi itu, Depdiknas berhasrat untuk pada tahun 2025 menghasilkan: INSAN INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF yaitu Insan Kamil/Insan Paripurna.

Untuk mewujudkan visi itu disusun rencana pembangunan pendidikan jangka panjang sebagai pedoman bagi penentuan penekanan pelaksanaan kebijakan pembangunan pendidikan nasional jangka menengah dalam memastikan tercapainya visi departemen dengan penurunan program kerja yang realistis, terintegrasi dan berkesinambungan. Dalam rencana pembangunan jangka panjang Departemen Pendidikan Nasional 2005 – 2025, digunakanlah empat tema strategis pembangunan pendidikan, yaitu (i) peningkatan kapasitas dan modernisasi, (ii) penguatan pelayanan, (iii) daya saing regional, dan (iv) daya saing internasional. Setiap tema strategis pembangunan pendidikan jangka panjang di atas akan diturunkan dalam program kerja departemen sesuai kebijakan pembangunan jangka menengah yang menekankan pada 3 tantangan utama yaitu (i) pemerataan dan perluasan akses, (ii) peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, dan (iii) peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik.

Lima tahun pertama dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) guna terciptanya insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif dalam tatanan masyarakat lokal dan global difokuskan pada peningkatan daya tampung satuan pendidikan yang ada. Terlihat dalam analisa situasi pendidikan nasional sampai dengan saat ini bahwa kebutuhan/demand melebihi sediaan/supply sarana dan prasarana pendidikan. Terlebih jika diperbandingkan antara pola sebaran penduduk Indonesia dan keberadaan infrastruktur pendidikan yang masih menuntut perhatian lebih. Apabila telah terjadi keseimbangan yang efektif antara kuantitas manusia Indonesia dengan kapasitas pendidikan nasional maka poin utama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa telah tercapai. Salah satu kendala dalam pemerataan pendidikan di Indonesia adalah cakupan geografisnya yang luas.

Hal ini memerlukan modernisasi pada sistem dan jaringan informasi menggunakan ICT yang memadai. Luasnya wilayah kedaulatan Republik Indonesia dan luasnya sebaran penduduknya dapat dipersatukan dengan jaring-jaring teknologi informasi.

Modernisasi dengan menggunakan ICT juga dapat meningkatkan sistem pengawasan pada implementasi program-program pendidikan. Dilengkapi dengan sistem informasi manajemen yang tangguh, tantangan untuk mewujudkan sistem tata kelola yang sehat, efisien, dan akuntabel akan lebih mudah tercapai.” Citra Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Bau-Bau sebagai salah satu institusi pemerintah pun dapat terangkat. Tema pokok pembangunan pendidikan nasional periode tahun 2005-2010 ini yang berkonsentrasi pada kapasitas dan modernisasi sangat mendukung program pemerintah, yaitu ‘Pendidikan untuk Semua’. Pemerataan akses pendidikan ke seluruh lapisan masyarakat dan ke seluruh pelosok negeri akan mempertinggi APS dan mengurangi angka buta aksara sehingga IPM Indonesia akan semakin baik. Perencanaan, proses, dan evaluasi kerja yang sesuai dan berkesinambungan akan mewujudkan transformasi rakyat Indonesia menuju masyarakat yang berbasis pengetahuan. Kesepakatan dan komitmen terhadap tata nilai, terbentuknya sistem dan prosedur kerja, tersusun dan tertatanya produk hukum dan struktur organisasi, meningkatnya akuntabilitas publik, dan sasaran-sasaran lainnya yang relevan akan sangat diperlukan guna mendukung tema strategis pada periode ini.

Demikian tema Pembangunan Pendidikan Jangka Menengah Pertama yang telah kita jalani selama 4 tahun terakhir, kini kita memasuki tahun kelima (2009) dalam rangka persiapan memasuki Rencana Pembangunan Pendidikan Jangka Menengah Kedua. Sebelum melangka kita lihat dulu keberhasilan yang dicapai untuk bahan pelaksanaan tahap kedua. Disini terbentang luas ruang-ruang inovasi yang dapat dilakukan mulai dari tingkat atas (Pemerintah dan Pemerintah Daerah) sampai tingkat paling bawah (Guru, murid bahkan masyarakat) dalam rangka melakukan koreksi tehadap pelaksanaan pembangunan Pendidikan Jnagka Panjang Tahap Pertama dan pengharapan untuk memasuki Pembangunan Pendidikan Jangka Panjang Tahap Kedua.

Globalisasi

Tuntutan era globalisasi yang menjadikan informasi sebagai sumberdaya percepatan perilaku ekonomi, politik, sosial, dan budaya, menyebabkan arus dan daya serap informasi dilakukan melalui media elektronik yang serba cepat pula.

Konteks globalisasi ini juga tidak terhindarkan dalam kebijakan yang terkait dengan tata kelola (governance) kelembagaan. Informasi-informasi yang terkait dengan kebijakan-kebijakan pembangunan pendidikan harus secara serta merta menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan perubahan masyarakat lokal dalam prospektif global yang serba cepat pula. Kaidah think globally, act locally adalah salah satu cerminan tentang bagaimana informasi di kawasan dunia dan antar negara memiliki peluang yang sangat cepat untuk merubah perilaku budaya lokal setempat melalui penetrasi informasi.

Karena obyek pembangunan pendidikan adalah masyarakat sebagai entitas suatu bangsa, maka informasi yang disampaikan juga harus merupakan media komunikasi yang mengandung makna pendidikan dan pembelajaran, sehingga perubahan perilaku yang diakibatkannya merupakan perubahan perilaku kolektif dari suatu bangsa dalam proses membangun.

Senin, 22 Maret 2010

Pendidikan inklusi

Pendidikan ini merupakan terobosan dalam dunia akademik memiliki spesifikasi yang membedakan model pendidikan ini dengan lainnya. Pendidikan inklusi mengakomodir heterogenitas yang secara alamiah dimiliki oleh masing-masing siswa, mulai dari tingkat intelegensi, emosional, komunikasi bahkan dalam pergaulannya.